Tuesday 13 December 2011

Reinkarnasi “Mbah Dukun Jodoh” Dari Zaman Kuno Ke Zaman IT

Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 

Adam,sang manusia pertama yang diciptakan didunia ini, sudah ditakdirkan untuk hidup didampingi oleh jodoh yang ditetapkan oleh allah bernama hawa. Dan hingga era millenium ketiga ini, semua umat manusia masih sangat membutuhkan eksistensi seorang
jodoh . sebagai manusia normal, tentunya suatu kewajaran jika kita menghendaki pasangan hidup  alias jodoh tersebut. Nah, yang menjadi dikotomis hingga detik ini adalah ketika manusia dengan hasrat manusiawinya tak kunjung sukses dalam pencarian sang jodoh , memilih shortcut yang menurut mereka lebih riil.
 Sebelum IT berkembang pesat, shortcut yang populer dikalangan pemuda yang hendak mencari jodoh yang tak kunjung datang adalah sosok yang disebut “ Mbah dukun”. Asumsi general pada saat itu adalah mbah dukun dianggap sebagai sosok yang mampu mendeteksi keberadaan jodoh sang client dengan kekuatan supranatural.  Paradigma akan  kejeniusan Mbah dUkun di alam metafisika ini tentunya memiliki efek plus-minus khususnya terhadap nilai-nilai spiritual masyarakat. Efek plusnya adalah kemampuan finansial sang dukun akan meningkat. Dan efek minusnya adalah Umumnya masyarakat yang membutuhkan jasa tradisional ini memandatkan sepenuhnya nasibnya kepada Sang mbah dukun.  pada saat seperti demikianlah akidah masyarakat akan keropos sebab eksistensi mbah dukun dipersepsikan sebagai penentu jodoh padahal dukun juga manusia, dan yang menentukan jodoh seseorang adalah tuhan bukan mbah dukun.
Bagaimana dengan zaman sekarang,  apakah mbah dukun masih eksist di zaman dimana Teknologi merupakan suatu keniscayaan di setiap sudut kehidupan manusia????? Jawabanya adalah ya. Bahkan, Si mbah dukun mampu beradaptasi dengan dunia modern dengan jalan reinkarnasi wujud. Secara esensial, peranan Mbah dukun di era tradisional telah terintegrasi dengan media teknologi yang ada. Bukti riil bahwa Mbah dukun masih ada adalah Hampir setiap detik  promosi yang berkedok jodoh semakin marak kita saksikan di Televisi maupun internet, misalnya Ketik REG JODOH kirim ke 9288. Apa bedanya Promosi tersebut dengan ruh mbah dukun. Keduanya memiliki esensi yang sama, hanya subtansi dan periodenya saja yang mengalami reinkarnasi. Dan tentunya plus minus yang terjadi bahkan lebih parah daripada si mbah dukun tradisional. Sms jodoh tersebut bukan hanya merusak aqidah tapi juga menjadi sarana penipuan.
Sebagai kesimpulan, kita masti memperkokoh aqidah kita agar tidak tergoyahkan  mengingat sarana yang bisa menggerogoti aqidah di zaman IT ini smakin manjadi-jadi. Termasuk diantaranya dalam pencarian jodoh sebagai pendamping hidup kita. Kita mesti mempercayakan qada’ dan qadar kpada allah SWT bukan ciptaannya seperti si mbah dukun. Jangan sampai perkembangan IT justru membuat kita terlena dann akhirnya hanyut ke lembah kesesatan.

No comments:

Post a Comment

Tuesday 13 December 2011

Reinkarnasi “Mbah Dukun Jodoh” Dari Zaman Kuno Ke Zaman IT

Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 

Adam,sang manusia pertama yang diciptakan didunia ini, sudah ditakdirkan untuk hidup didampingi oleh jodoh yang ditetapkan oleh allah bernama hawa. Dan hingga era millenium ketiga ini, semua umat manusia masih sangat membutuhkan eksistensi seorang
jodoh . sebagai manusia normal, tentunya suatu kewajaran jika kita menghendaki pasangan hidup  alias jodoh tersebut. Nah, yang menjadi dikotomis hingga detik ini adalah ketika manusia dengan hasrat manusiawinya tak kunjung sukses dalam pencarian sang jodoh , memilih shortcut yang menurut mereka lebih riil.
 Sebelum IT berkembang pesat, shortcut yang populer dikalangan pemuda yang hendak mencari jodoh yang tak kunjung datang adalah sosok yang disebut “ Mbah dukun”. Asumsi general pada saat itu adalah mbah dukun dianggap sebagai sosok yang mampu mendeteksi keberadaan jodoh sang client dengan kekuatan supranatural.  Paradigma akan  kejeniusan Mbah dUkun di alam metafisika ini tentunya memiliki efek plus-minus khususnya terhadap nilai-nilai spiritual masyarakat. Efek plusnya adalah kemampuan finansial sang dukun akan meningkat. Dan efek minusnya adalah Umumnya masyarakat yang membutuhkan jasa tradisional ini memandatkan sepenuhnya nasibnya kepada Sang mbah dukun.  pada saat seperti demikianlah akidah masyarakat akan keropos sebab eksistensi mbah dukun dipersepsikan sebagai penentu jodoh padahal dukun juga manusia, dan yang menentukan jodoh seseorang adalah tuhan bukan mbah dukun.
Bagaimana dengan zaman sekarang,  apakah mbah dukun masih eksist di zaman dimana Teknologi merupakan suatu keniscayaan di setiap sudut kehidupan manusia????? Jawabanya adalah ya. Bahkan, Si mbah dukun mampu beradaptasi dengan dunia modern dengan jalan reinkarnasi wujud. Secara esensial, peranan Mbah dukun di era tradisional telah terintegrasi dengan media teknologi yang ada. Bukti riil bahwa Mbah dukun masih ada adalah Hampir setiap detik  promosi yang berkedok jodoh semakin marak kita saksikan di Televisi maupun internet, misalnya Ketik REG JODOH kirim ke 9288. Apa bedanya Promosi tersebut dengan ruh mbah dukun. Keduanya memiliki esensi yang sama, hanya subtansi dan periodenya saja yang mengalami reinkarnasi. Dan tentunya plus minus yang terjadi bahkan lebih parah daripada si mbah dukun tradisional. Sms jodoh tersebut bukan hanya merusak aqidah tapi juga menjadi sarana penipuan.
Sebagai kesimpulan, kita masti memperkokoh aqidah kita agar tidak tergoyahkan  mengingat sarana yang bisa menggerogoti aqidah di zaman IT ini smakin manjadi-jadi. Termasuk diantaranya dalam pencarian jodoh sebagai pendamping hidup kita. Kita mesti mempercayakan qada’ dan qadar kpada allah SWT bukan ciptaannya seperti si mbah dukun. Jangan sampai perkembangan IT justru membuat kita terlena dann akhirnya hanyut ke lembah kesesatan.

No comments:

Post a Comment