Tuesday 9 December 2014

Perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulim 2006

Mengingat kebijakan barunbapak Anies baswedan untuk mengembalikan ruh pendidkan dengan cara mengeliminasi Kurikulum 2013 , dan berkiblat kembalinpada Kurikulum 2006, maka penulis terispirasi untuk menyusun Dua domain ini dalam btuk tulisan abal-abalji toriq,, hehehe,,,, Mandar style gitu loh,,,


Langsung aja yah baca sendiri,, jangan lupa tumpah kopinya,,,

A. ditinjau dari proses pembelajarannya

1. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya.


2. Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya


3. Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di kurikulum 2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4 jam dalam 1 minggu.


4. Standar proses pemebelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada penedekatan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunkan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju kedekatan konstrutivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered leaning).


5. Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.


C. Di tinjau dari penilaiannya

A. Kurikulum 2006


Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya :


1. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.


2. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.


3. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.


4.Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.


5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.


6. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.


7. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.


B.KTSP 2013

1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.


2. Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.


3. Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.


4. Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.


D. Di tinjau dari esensialnya

A. Kurikulum 2013

1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, pengetahuan, keterampilan)

2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.

3. Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan bahasa)

4. Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll

5. Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.

6. Tematik integratif untuk kelas I – IV SD

7. TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.

8. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

9. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan pendalaman minat.


10. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar – dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.


11. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman.

B.KTSP 2006


1. Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu


2. Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri


3. Bahasa Indonesia sejajar dengan maple lain


4. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda


5. Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)


6. Tematik untuk kelas I – III SD (belum terintegratif)


7. TIK adalah mata pelajaran sendiri


8. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan


9. Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI


10. SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi


11. Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)

1 comment:

  1. How to register at the casino to get free bonus - TrickTactoe
    As long as you have a valid account, 스포츠 토토 배당률 보기 프로토 넷마블 you will 토토사이트 운영 샤오미 be able 우회 사이트 to claim the bonus free bet that you made. However, this can also be used for free if you 토토 사이트 목록 do 도박 사이트 not have

    ReplyDelete

Tuesday 9 December 2014

Perbedaan Kurikulum 2013 dengan kurikulim 2006

Mengingat kebijakan barunbapak Anies baswedan untuk mengembalikan ruh pendidkan dengan cara mengeliminasi Kurikulum 2013 , dan berkiblat kembalinpada Kurikulum 2006, maka penulis terispirasi untuk menyusun Dua domain ini dalam btuk tulisan abal-abalji toriq,, hehehe,,,, Mandar style gitu loh,,,


Langsung aja yah baca sendiri,, jangan lupa tumpah kopinya,,,

A. ditinjau dari proses pembelajarannya

1. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya.


2. Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya


3. Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di kurikulum 2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4 jam dalam 1 minggu.


4. Standar proses pemebelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada penedekatan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunkan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju kedekatan konstrutivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered leaning).


5. Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa.


C. Di tinjau dari penilaiannya

A. Kurikulum 2006


Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya :


1. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.


2. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan pengetahuan.


3. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam kurikulum.


4.Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.


5. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.


6. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berskala.


7. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.


B.KTSP 2013

1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.


2. Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.


3. Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.


4. Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.


D. Di tinjau dari esensialnya

A. Kurikulum 2013

1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, pengetahuan, keterampilan)

2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.

3. Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan bahasa)

4. Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll

5. Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.

6. Tematik integratif untuk kelas I – IV SD

7. TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.

8. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

9. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar minat dan pendalaman minat.


10. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar – dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.


11. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman.

B.KTSP 2006


1. Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu


2. Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri


3. Bahasa Indonesia sejajar dengan maple lain


4. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda


5. Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)


6. Tematik untuk kelas I – III SD (belum terintegratif)


7. TIK adalah mata pelajaran sendiri


8. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan


9. Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI


10. SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi


11. Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)

1 comment:

  1. How to register at the casino to get free bonus - TrickTactoe
    As long as you have a valid account, 스포츠 토토 배당률 보기 프로토 넷마블 you will 토토사이트 운영 샤오미 be able 우회 사이트 to claim the bonus free bet that you made. However, this can also be used for free if you 토토 사이트 목록 do 도박 사이트 not have

    ReplyDelete