Friday 15 June 2012

Menjadi generasi yang mala’bi


Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Saudara-saudaraku yang berbahagia,,,
Tulisan ini terinspirasi oleh berbagai fenomena mengiris hati yang terjadi hampir disetiap sektor kehidupan. Memang benar bahwa selalu terdapat sisi negatif yang berdampingan dengan sisi positif dalam setiap sepak-terjang kehidupan manusia alias hukum keseimbangan yang popular dengan sebutan hukum plus-minus. Namun, menurut penulis, akan lebih baik jika
kita melakukan proses nihilisasi efek-efek negative tersebut, dan mengisinya dengan hal-hal positif. Memang Dalam setiap usaha menyulap sisi negative tersebut menjadi sesuatu yang positif, kita sering kali terjebak oleh penghalang-penghalang syaitan. Namun, ada dua senjata yang mempu menghancurkan penghalang tersebut yaitu external control dan internal control.
External Control adalah kondisi atau lingkungan yang mampu mengontrol, menjaga, dan membimbing kita untuk senantiasa berlaku bijak dan arif. Lingkungan yang taat beribadah, jauh dari maksiat, menjadi suritauladan, saling menghargai, adalah contoh external control yang baik dan sehat. Namun relaitasnya, zaman edan sekarang ini, rasanya sulit menemukan lingkungan yang sehat seperti itu. Justru external control kita sangat memprihatinkan dengan maraknya  korupsi, tawuran, narkoba, miras, penipuan, perampokan, teroris, dan tindak kriminalitas yang lain. Oleh karena itu,control external yang darurat tersebut, maka satu-satunya “amunisi” yang kita andalkan adalah  Internal control.
Internal control adalah keadaan jiwa yang senantiasa terbingkai oleh nilai-nilai spiritual yang mampu mengarahkan setiap perkataan dan perbuatan untuk berjalan diatas ‘tol’ kebenaran. Internal control pada dasarnya terbangun oleh keyakinan akan adanya sang khaliq yang memantau setiap tindak-tanduk kita, yang kemudian dalam konteks islam disebut Ihsan. Jika internal control sudah tertanam dalam diri setiap orang, maka lemahnya external control akan tertutupi, bahkan external control akan ikut “sehat”.
Kesimpulannya adalah jika kita menginginkan generasi yang mala’bi, maka internal control dan external control adalah “keyword”nya. Kedua control tersebut membawa angin segar ditengah carut-marut bangsa Indonesia. Oleh karenanya mari kita raih hal tersebut.
Ingat,,, Bangsa membutuhkan ANDAAAAA…..!!!

No comments:

Post a Comment

Friday 15 June 2012

Menjadi generasi yang mala’bi


Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Saudara-saudaraku yang berbahagia,,,
Tulisan ini terinspirasi oleh berbagai fenomena mengiris hati yang terjadi hampir disetiap sektor kehidupan. Memang benar bahwa selalu terdapat sisi negatif yang berdampingan dengan sisi positif dalam setiap sepak-terjang kehidupan manusia alias hukum keseimbangan yang popular dengan sebutan hukum plus-minus. Namun, menurut penulis, akan lebih baik jika
kita melakukan proses nihilisasi efek-efek negative tersebut, dan mengisinya dengan hal-hal positif. Memang Dalam setiap usaha menyulap sisi negative tersebut menjadi sesuatu yang positif, kita sering kali terjebak oleh penghalang-penghalang syaitan. Namun, ada dua senjata yang mempu menghancurkan penghalang tersebut yaitu external control dan internal control.
External Control adalah kondisi atau lingkungan yang mampu mengontrol, menjaga, dan membimbing kita untuk senantiasa berlaku bijak dan arif. Lingkungan yang taat beribadah, jauh dari maksiat, menjadi suritauladan, saling menghargai, adalah contoh external control yang baik dan sehat. Namun relaitasnya, zaman edan sekarang ini, rasanya sulit menemukan lingkungan yang sehat seperti itu. Justru external control kita sangat memprihatinkan dengan maraknya  korupsi, tawuran, narkoba, miras, penipuan, perampokan, teroris, dan tindak kriminalitas yang lain. Oleh karena itu,control external yang darurat tersebut, maka satu-satunya “amunisi” yang kita andalkan adalah  Internal control.
Internal control adalah keadaan jiwa yang senantiasa terbingkai oleh nilai-nilai spiritual yang mampu mengarahkan setiap perkataan dan perbuatan untuk berjalan diatas ‘tol’ kebenaran. Internal control pada dasarnya terbangun oleh keyakinan akan adanya sang khaliq yang memantau setiap tindak-tanduk kita, yang kemudian dalam konteks islam disebut Ihsan. Jika internal control sudah tertanam dalam diri setiap orang, maka lemahnya external control akan tertutupi, bahkan external control akan ikut “sehat”.
Kesimpulannya adalah jika kita menginginkan generasi yang mala’bi, maka internal control dan external control adalah “keyword”nya. Kedua control tersebut membawa angin segar ditengah carut-marut bangsa Indonesia. Oleh karenanya mari kita raih hal tersebut.
Ingat,,, Bangsa membutuhkan ANDAAAAA…..!!!

No comments:

Post a Comment