Saturday 25 February 2012

Belum saatnya dosen pembimbing “bosan” dengan skripsi tentang metode pembelajaran bahasa inggris

Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Ditengah kesibukan mahasiswa mengisi kemerdekaan dan mengawal jalannya pemerintahan negara, mahasiswa kerap kali tersandung oleh prosedur formal penyelesaian kuliah yaitu “kitab suci Skripsi”. Berbagai koreksi dosen pembimbing dari setiap lembar karya ilmiah tersebut telah menjadi suatu romantika seorang mahasiswa. Salah satu point yang sering
menjadi sorotan dosen pembimbing adalah judul yang terkait dengan metode pembelajaran bahasa inggris yang disusun dengan redaksi sbb :
“ Improving student english speaking througt english club”
“ Increasing student vocabulary by using picsture card”
“Advancing student pronouncation by using tongue twister”
Menurut sesbagian besar dosen pembimbing, judul penelitian yang terkait dengan metode pembelajaran yang dirangkai dengan menggunakan kata “improving, increasing, advancing” tersebut adalah judul “ pasaran” yang selalu menjadi primadona mahasiswa dalam menentukan judul skripsi. Lebih dari itu, dosen pembimbing juga kerap kali merekomendasikan kepada mahasiswa untuk meneliti selain dari metode pembelajaran bahasa inggris seperti media pembelajaran bahasa inggris, pengembangan materi pembelajaran bahasa inggris, atau tehnik evaluasi pembelajaran bahasa inggris.
Nah, beranjak dari problematika penelitian diatas, penulis merasa bahwa ada sesuatu yang rancuh dari paradigma sebagian dosen pembimbing  tersebut. Memang benar adanya bahwa setiap tahun, judul skripsi mahasiswa bahasa inggris yang terkait dengan metode yang dirangkai dalam judul seperti diatas, memiliki kuantias yang mayoritas dibanding  judul proposal yang terkait dengan media, materi maupun tehnik evaluasi. Namun menurut penulis, dosen pembimbing terjebak pada wilayah kuantitas metode yang diajukan oleh mahasiswa. Seharusnya dosen pembimbing  fokus pada kualitas metode yang diajukan mahasiswa.
Meskipun skripsi tentang metode sudah sangat banyak diajukan, menurut penulis hanya sebagian yang berkualitas. Penulis mengibaratkan banyaknya metode yang dajukan  tersebut seperti sel-sel sperma yang berjumlah sangat banyak, namun hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Meskipun banyak penelitian tentang metode yang dilakukan oleh ahasiswa, namun metode tersebut tidak efektif, sehingga masih dibutuhkan metode yang lain lagi pembelajaran.  
Penulis dapat membuktikan bahwa mayoritas metode tersebut tidak efektif melalui pertanyaan sbb. “mengapa hingga hari ini, kemampuan bahasa inggris pelajar maupun mahasiswa jurusan bahasa inggris baik vocabulary, speaking, grammar tidak meningkat dengan signifikan (terbukti dengan masih menjamurnya siswa yang tidak mampu lulus murni UAN bahasa inggris, banyaknya mahasiswa bahasa inggris yang memiliki speaking “ ambur adul” )???. Jika benar banyaknya metode dalam skripsi  tersebut efektif, seharusnya  rahasia umum bahwa banyak siswa yang tidak lulus murni dalam UAN berkurang drastis.
Jadi, kesimpulan tulisan ini adalah mahasiswa pendidikan bahasa inggris masih harus memperbanyak kuantitas penelitian tentang metode pembelajaran yang berkualitas. Dan belum saatnya dosen pembimbing bosan melihat jumlah penelitian metode yang banyak tersebut, jusru dosen pembimbing harus lebih ekstra dalam melihat kualitas metode tersebut.

No comments:

Post a Comment

Saturday 25 February 2012

Belum saatnya dosen pembimbing “bosan” dengan skripsi tentang metode pembelajaran bahasa inggris

Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Ditengah kesibukan mahasiswa mengisi kemerdekaan dan mengawal jalannya pemerintahan negara, mahasiswa kerap kali tersandung oleh prosedur formal penyelesaian kuliah yaitu “kitab suci Skripsi”. Berbagai koreksi dosen pembimbing dari setiap lembar karya ilmiah tersebut telah menjadi suatu romantika seorang mahasiswa. Salah satu point yang sering
menjadi sorotan dosen pembimbing adalah judul yang terkait dengan metode pembelajaran bahasa inggris yang disusun dengan redaksi sbb :
“ Improving student english speaking througt english club”
“ Increasing student vocabulary by using picsture card”
“Advancing student pronouncation by using tongue twister”
Menurut sesbagian besar dosen pembimbing, judul penelitian yang terkait dengan metode pembelajaran yang dirangkai dengan menggunakan kata “improving, increasing, advancing” tersebut adalah judul “ pasaran” yang selalu menjadi primadona mahasiswa dalam menentukan judul skripsi. Lebih dari itu, dosen pembimbing juga kerap kali merekomendasikan kepada mahasiswa untuk meneliti selain dari metode pembelajaran bahasa inggris seperti media pembelajaran bahasa inggris, pengembangan materi pembelajaran bahasa inggris, atau tehnik evaluasi pembelajaran bahasa inggris.
Nah, beranjak dari problematika penelitian diatas, penulis merasa bahwa ada sesuatu yang rancuh dari paradigma sebagian dosen pembimbing  tersebut. Memang benar adanya bahwa setiap tahun, judul skripsi mahasiswa bahasa inggris yang terkait dengan metode yang dirangkai dalam judul seperti diatas, memiliki kuantias yang mayoritas dibanding  judul proposal yang terkait dengan media, materi maupun tehnik evaluasi. Namun menurut penulis, dosen pembimbing terjebak pada wilayah kuantitas metode yang diajukan oleh mahasiswa. Seharusnya dosen pembimbing  fokus pada kualitas metode yang diajukan mahasiswa.
Meskipun skripsi tentang metode sudah sangat banyak diajukan, menurut penulis hanya sebagian yang berkualitas. Penulis mengibaratkan banyaknya metode yang dajukan  tersebut seperti sel-sel sperma yang berjumlah sangat banyak, namun hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Meskipun banyak penelitian tentang metode yang dilakukan oleh ahasiswa, namun metode tersebut tidak efektif, sehingga masih dibutuhkan metode yang lain lagi pembelajaran.  
Penulis dapat membuktikan bahwa mayoritas metode tersebut tidak efektif melalui pertanyaan sbb. “mengapa hingga hari ini, kemampuan bahasa inggris pelajar maupun mahasiswa jurusan bahasa inggris baik vocabulary, speaking, grammar tidak meningkat dengan signifikan (terbukti dengan masih menjamurnya siswa yang tidak mampu lulus murni UAN bahasa inggris, banyaknya mahasiswa bahasa inggris yang memiliki speaking “ ambur adul” )???. Jika benar banyaknya metode dalam skripsi  tersebut efektif, seharusnya  rahasia umum bahwa banyak siswa yang tidak lulus murni dalam UAN berkurang drastis.
Jadi, kesimpulan tulisan ini adalah mahasiswa pendidikan bahasa inggris masih harus memperbanyak kuantitas penelitian tentang metode pembelajaran yang berkualitas. Dan belum saatnya dosen pembimbing bosan melihat jumlah penelitian metode yang banyak tersebut, jusru dosen pembimbing harus lebih ekstra dalam melihat kualitas metode tersebut.

No comments:

Post a Comment