Monday 26 March 2012

Saatnya kita berevolusi menjadi manusia langka



Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Assalamu alaikum waahmatullahi wabarakatu....
Tulisan kali ini adalah tulisan yang yang terinspirasi dari sebuah kisah klasik oleh sang motivator terbaik indonesia yakni Andri wongso. Dalam salah satu seri audionya, beliau menceritakan tentang raja yang hendak mencari pemuda yang akan menggantikannya kelak. Pada saat itu sang raja
meminta prajuritnya mengadakan sayembara diseluruh negeri bahwa akan diadakan seleksi calon raja. Berselang beberapa saat kemudian, terpilihlah 8 orang pemuda yang lolos dalam seleksi pertama, dan siap untuk mengikuti seleksi akhir yang akan diberikan langsung oleh sang raja di istana.
Setelah ke-8 pemuda tersebut tiba diistana, sang raja berkata “ wahai pemuda, kalian telah berhasil melalui ujian-ujian untuk menjadi seorang raja, sebagai ujian terakhir, aku berikan kalian masing-masing biji kacang. Tanamlah dan rawatlah layaknya engkau merawat negeri ini kelak, dan kembalilah 2 minggu kemudian membawa tanaman itu”. Setelah menerima bji kacang tersebut, ke-8 pemuda tersebut pulang dan mulai melaksanakan perintah raja.
Setelah 2 minggu berlalu, 7 orang dari pemuda itu datang dengan wajah bangga sambil membawa pot yang berisi tanaman kacang yang tumbuh subur. Namun, pemuda yang ke 8 justru datang dengan wajah malu sambil membawa pot tanpa tanaman kacang yang tumbuh seperti 7 pemuda yang lain. Pemuda ini berkata “ maafkan hamba wahai baginda raja, hamba telah melaksanakan perinta baginda dengan sepenuh hati, namun entah mengapa biji kacang yang baginda berikan tetap saja tak bisa tumbuh”. Mendengar perkataan pemuda ini, sang raja justru tertawa puas sambil menepuk bahu si pemuda tersebut sambil berkata “ terima kasih anak muda, baginda senang dan puas, ternyata harapanku tidak sia-sia, masih ada pemuda calon pemimpin bangsa diantara seluruh rakyat di negeri ini”. Mendengar pernyataan sang raja, semua orang di ruangan itu bingung dengan pernyataan sang raja. Sambil berpaling pada semuanya, sang raja melanjutkan “ dengar baik-baik, pemuda ini telah memenuhi harapan terakhirku dia pemuda yang jujur, calon pemimpin kerajaan dimasa depan. Memang sepintas ia telah gagal, tetapi sebenarnya, biji kacang yang aku berikan pada semua peserta ini sudah aku rebus, jadi tidak akan mungkin bisa tumbuh tunas”. Singkat cerita, Akhirnya sang pemuda yang ke 8 lah yang lulus dalam ujian tersebut dan menjadi calon raja.
kisah tersebut mengilhami kita untuk menjadi manusia yang lain daripada yang lain alias mahluk langka. Pemud yang ke 8 telah sukses menjadi manusia langka diantara 7 pemuda yang lain. Jika sekiranya si pemuda sama saja dengan 7 pemuda yang lain, maka ia tidak akan menjadi raja.
Dalam teori ekonomi, ada yang disebut dengan hukum ketersediaan, jika suatu produk tersedia dimana-mana, maka harga dari produk tersebut akan labih murah daripada produk yang terbatas ketersediaannya. Disampin itu, sesuatu yang jarang atau langka pasti lebih bernilai dari pada yang banyak dipasaran.
Sama halnya dengan manusia, jika anda ingin menjadi manusia yang dicari, maka jadikanlah diri anda manusia langka yang bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Monday 26 March 2012

Saatnya kita berevolusi menjadi manusia langka



Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Assalamu alaikum waahmatullahi wabarakatu....
Tulisan kali ini adalah tulisan yang yang terinspirasi dari sebuah kisah klasik oleh sang motivator terbaik indonesia yakni Andri wongso. Dalam salah satu seri audionya, beliau menceritakan tentang raja yang hendak mencari pemuda yang akan menggantikannya kelak. Pada saat itu sang raja
meminta prajuritnya mengadakan sayembara diseluruh negeri bahwa akan diadakan seleksi calon raja. Berselang beberapa saat kemudian, terpilihlah 8 orang pemuda yang lolos dalam seleksi pertama, dan siap untuk mengikuti seleksi akhir yang akan diberikan langsung oleh sang raja di istana.
Setelah ke-8 pemuda tersebut tiba diistana, sang raja berkata “ wahai pemuda, kalian telah berhasil melalui ujian-ujian untuk menjadi seorang raja, sebagai ujian terakhir, aku berikan kalian masing-masing biji kacang. Tanamlah dan rawatlah layaknya engkau merawat negeri ini kelak, dan kembalilah 2 minggu kemudian membawa tanaman itu”. Setelah menerima bji kacang tersebut, ke-8 pemuda tersebut pulang dan mulai melaksanakan perintah raja.
Setelah 2 minggu berlalu, 7 orang dari pemuda itu datang dengan wajah bangga sambil membawa pot yang berisi tanaman kacang yang tumbuh subur. Namun, pemuda yang ke 8 justru datang dengan wajah malu sambil membawa pot tanpa tanaman kacang yang tumbuh seperti 7 pemuda yang lain. Pemuda ini berkata “ maafkan hamba wahai baginda raja, hamba telah melaksanakan perinta baginda dengan sepenuh hati, namun entah mengapa biji kacang yang baginda berikan tetap saja tak bisa tumbuh”. Mendengar perkataan pemuda ini, sang raja justru tertawa puas sambil menepuk bahu si pemuda tersebut sambil berkata “ terima kasih anak muda, baginda senang dan puas, ternyata harapanku tidak sia-sia, masih ada pemuda calon pemimpin bangsa diantara seluruh rakyat di negeri ini”. Mendengar pernyataan sang raja, semua orang di ruangan itu bingung dengan pernyataan sang raja. Sambil berpaling pada semuanya, sang raja melanjutkan “ dengar baik-baik, pemuda ini telah memenuhi harapan terakhirku dia pemuda yang jujur, calon pemimpin kerajaan dimasa depan. Memang sepintas ia telah gagal, tetapi sebenarnya, biji kacang yang aku berikan pada semua peserta ini sudah aku rebus, jadi tidak akan mungkin bisa tumbuh tunas”. Singkat cerita, Akhirnya sang pemuda yang ke 8 lah yang lulus dalam ujian tersebut dan menjadi calon raja.
kisah tersebut mengilhami kita untuk menjadi manusia yang lain daripada yang lain alias mahluk langka. Pemud yang ke 8 telah sukses menjadi manusia langka diantara 7 pemuda yang lain. Jika sekiranya si pemuda sama saja dengan 7 pemuda yang lain, maka ia tidak akan menjadi raja.
Dalam teori ekonomi, ada yang disebut dengan hukum ketersediaan, jika suatu produk tersedia dimana-mana, maka harga dari produk tersebut akan labih murah daripada produk yang terbatas ketersediaannya. Disampin itu, sesuatu yang jarang atau langka pasti lebih bernilai dari pada yang banyak dipasaran.
Sama halnya dengan manusia, jika anda ingin menjadi manusia yang dicari, maka jadikanlah diri anda manusia langka yang bermanfaat.

No comments:

Post a Comment