Sunday 11 December 2011

PENALITIAN EKSPERIMEN


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi yang Maha Esa, karena dengan hidayah-Nya makalah yang berjudul PENELITIAN EKSPERIMEN dapat di selesaikan dengan baik. Dan tidak lupa pula kita panjatkan selawat dan salam kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari lembah kegelapan ke tempat terang benderang dan  membawa ummatnya dari zaman jahiliyah ke zaman ilmiah.
Maka, penulis tidak lupa mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, namun makalah ini tidaklah sesempurna dan sebaik karena masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki lagi. Dengan itu, penulis mengharapkan kritik dan salam agar dapat lebih baik pada masa akan datang.
Manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan salam agar dapat membangun pada makalah yang akan datang. Terimah kasih.

Parepare3 desember 2011

                  Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
        Penelitian experimen dianggap sebagai penelitian yang paling mantap dalam hal validitas informasi yang dihasilkan. Kalau diperhatikan ternyata banyak penelitian yang yang sering memtar arah dari  kriteria penelitian experimen sebenarnya.  Secara sadar atau tidak, penelitian yang seperti demikian tidak bisa disebut sebagai penelitian. Sementara penelitianyang mengandung beberapa ciri penelitian experimental, dalam jumlah yang kecil, tidak dapat disebut benar-benar experimental, penelitian semacam itu bisa disebut penelitin tersebut dapat disebut penelitian pra-experimental.  
        Oleh karenanya kami berharap makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mendalami makna sbenarnya dari penelitian experimen tersebut.
Pada pembahasan pertama, kami akan membahas tentang defenisi dari penelitian experimen, karakter, desain, dan prosedur, rangkaian pembahasan diatas akan kami formulasikan sebgai kontribusi pengetahuan buat para pembaca yang budiman.
 Terimakasih.....


B.   Rumusan masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan penelitian experien?
2.    Bagaimana karakter penelitian experimen?
3.    Apa saja prosedur penelitian experimen?
4.    Apa yang termasuk jenis penelitian experimen?














BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian dan definisi eksperiment
Penelitian eksperiment berbeda dengan bentuk penelitian yang lain. Perbedaan itu terletak pada pengendalian dan manipulasi gejala yang akan diteliti. Dimana ketika mengadakan pengendalian manipulasi ini, memungkinkan peneliti dapat memastikan, apakah suatu gejala yang timbul itu benar-benar di sebabkan oleh oleh suatu tindakan (treatment) tertentu yang diberikan.
Penelitian eksperiment itu di lakukan di laboraturium ini karena dalam penelitian eksperiment itu terdapat tindakan atau treatment. Maka penelitian eksperiment itu dapat diartikan sebagai metode penelitian yang yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.

B.      Karakteristik Penelitian
Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:
a. Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
b. Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variabel.
c. Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya.
C.      Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian eksperimental pada dasarnya sama dengan penelitian lain, yakni; memilih dan merumuskan masalah, memilih subyek dan instrumen pengukuran, memilih desain penelitian, melaksanakan prosedur, menganalisis data, dan merumuskan kesimpulan.

v  Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu, 
a.         Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 
b.         Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 
c.         Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,
d.         Memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. 
e.         Membuat rencana penelitian
f.          Melaksanakan eksperimen.
g.         Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
h.        Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan. 
i.          Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. 
j.           Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan.

D.      Jenis –jenis desain eksperiment
Dalam penelitian eksperiment, terdapat beberapa bentuk desain eksperiment yaitu :
v  Pre-eksperimental desaigns (nondesaign)
Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen). Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk pra-experimental designs antara lain:
Dalam pre-eksperiment design terdapat beberapa macam di antaranya :
a)              One-shot case study
Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya.
b)              One-group pretest-pottest design
  Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
c)              Intact-group comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).

v  True eksperimental design
Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengontrol semua variable yang mempengaruhi jalannya eksperiment. Maka demikian validitas internal (kualitas perjalanan rancangan eksperimet penelitian)dapat menjadi tinggi serta terdapat ciri-ciri yaitu : sampel yang digunakan untuk eksperiment maupun sebagai kelompok yang di ambil secara random dari populasi terstentu. Maka cirinya adalah kelompok kontrol dan sample yang di pilih secar random.
Dalam design ini terdapat dua bentuk yaitu :
a)           Posttest-only control design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
b)           Pretest-posttest control group design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
c)           The Solomon Four-Group Design
Dalam desain ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.

v  Quasi eksperiment design
Eksperiment ini adalah pengembangan dari true eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Design ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable luar yang mempengaruhi pelaksaan eksperiment. Akan tetapi design ini lebih baik berbanding pre-eksperimental design.
Quasi eksperiment design di gunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Quasi eksperiment design terdapat dua bagian yaitu :
a)           Time series design
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
                        Ciri-cirinya :
- tidak ada kelompok kontrol.
- diberikan pretest sampai empat kali.untuk melihat kelompok telah stabil dan konsisten sebelum dapat diberi perlakuan.

b)           Control group design
Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random
Adapun ciri-cirinya :
- ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
- subjek penelitian diambil tidak secara acak dari populasi tetapi diambil seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara alami.














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
v  Peneitian  experiment adalah  penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.
v  Adapun karakteristikpenelitian expeimen adalah :
1.    Manipulasi
2.    Pengendalian
3.    Pengamatan
v Langkah-lankah experiment adalah :
o    Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 
o    Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 
o    Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,
o    Memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. 
o    Membuat rencana penelitian
o    Melaksanakan eksperimen.
o    Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
o    Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan. 
o    Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. 
o    Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan.
v   Adapun jenis desain experiment adalah :
a.    Pra-experimental design
b.    True experimental design
c.    Quasi experimental design.











Daftar pustaka

Suryabrata sumardi, METODOLOGI PENELITIAN, ,  rajawali press.

jakarta, 1998Margono S. METODOLOGI PENELITIAN ILMIAH, Rineka cipta jakarta, 2004.






No comments:

Post a Comment

Sunday 11 December 2011

PENALITIAN EKSPERIMEN


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi yang Maha Esa, karena dengan hidayah-Nya makalah yang berjudul PENELITIAN EKSPERIMEN dapat di selesaikan dengan baik. Dan tidak lupa pula kita panjatkan selawat dan salam kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari lembah kegelapan ke tempat terang benderang dan  membawa ummatnya dari zaman jahiliyah ke zaman ilmiah.
Maka, penulis tidak lupa mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, namun makalah ini tidaklah sesempurna dan sebaik karena masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki lagi. Dengan itu, penulis mengharapkan kritik dan salam agar dapat lebih baik pada masa akan datang.
Manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan salam agar dapat membangun pada makalah yang akan datang. Terimah kasih.

Parepare3 desember 2011

                  Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
        Penelitian experimen dianggap sebagai penelitian yang paling mantap dalam hal validitas informasi yang dihasilkan. Kalau diperhatikan ternyata banyak penelitian yang yang sering memtar arah dari  kriteria penelitian experimen sebenarnya.  Secara sadar atau tidak, penelitian yang seperti demikian tidak bisa disebut sebagai penelitian. Sementara penelitianyang mengandung beberapa ciri penelitian experimental, dalam jumlah yang kecil, tidak dapat disebut benar-benar experimental, penelitian semacam itu bisa disebut penelitin tersebut dapat disebut penelitian pra-experimental.  
        Oleh karenanya kami berharap makalah ini dapat membantu para pembaca dalam mendalami makna sbenarnya dari penelitian experimen tersebut.
Pada pembahasan pertama, kami akan membahas tentang defenisi dari penelitian experimen, karakter, desain, dan prosedur, rangkaian pembahasan diatas akan kami formulasikan sebgai kontribusi pengetahuan buat para pembaca yang budiman.
 Terimakasih.....


B.   Rumusan masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan penelitian experien?
2.    Bagaimana karakter penelitian experimen?
3.    Apa saja prosedur penelitian experimen?
4.    Apa yang termasuk jenis penelitian experimen?














BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian dan definisi eksperiment
Penelitian eksperiment berbeda dengan bentuk penelitian yang lain. Perbedaan itu terletak pada pengendalian dan manipulasi gejala yang akan diteliti. Dimana ketika mengadakan pengendalian manipulasi ini, memungkinkan peneliti dapat memastikan, apakah suatu gejala yang timbul itu benar-benar di sebabkan oleh oleh suatu tindakan (treatment) tertentu yang diberikan.
Penelitian eksperiment itu di lakukan di laboraturium ini karena dalam penelitian eksperiment itu terdapat tindakan atau treatment. Maka penelitian eksperiment itu dapat diartikan sebagai metode penelitian yang yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.

B.      Karakteristik Penelitian
Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:
a. Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.
b. Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variabel.
c. Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya.
C.      Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian eksperimental pada dasarnya sama dengan penelitian lain, yakni; memilih dan merumuskan masalah, memilih subyek dan instrumen pengukuran, memilih desain penelitian, melaksanakan prosedur, menganalisis data, dan merumuskan kesimpulan.

v  Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu, 
a.         Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 
b.         Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 
c.         Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,
d.         Memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. 
e.         Membuat rencana penelitian
f.          Melaksanakan eksperimen.
g.         Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
h.        Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan. 
i.          Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. 
j.           Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan.

D.      Jenis –jenis desain eksperiment
Dalam penelitian eksperiment, terdapat beberapa bentuk desain eksperiment yaitu :
v  Pre-eksperimental desaigns (nondesaign)
Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen). Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk pra-experimental designs antara lain:
Dalam pre-eksperiment design terdapat beberapa macam di antaranya :
a)              One-shot case study
Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya.
b)              One-group pretest-pottest design
  Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
c)              Intact-group comparison
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).

v  True eksperimental design
Dalam penelitian ini, peneliti dapat mengontrol semua variable yang mempengaruhi jalannya eksperiment. Maka demikian validitas internal (kualitas perjalanan rancangan eksperimet penelitian)dapat menjadi tinggi serta terdapat ciri-ciri yaitu : sampel yang digunakan untuk eksperiment maupun sebagai kelompok yang di ambil secara random dari populasi terstentu. Maka cirinya adalah kelompok kontrol dan sample yang di pilih secar random.
Dalam design ini terdapat dua bentuk yaitu :
a)           Posttest-only control design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
b)           Pretest-posttest control group design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
c)           The Solomon Four-Group Design
Dalam desain ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.

v  Quasi eksperiment design
Eksperiment ini adalah pengembangan dari true eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Design ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable luar yang mempengaruhi pelaksaan eksperiment. Akan tetapi design ini lebih baik berbanding pre-eksperimental design.
Quasi eksperiment design di gunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Quasi eksperiment design terdapat dua bagian yaitu :
a)           Time series design
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
                        Ciri-cirinya :
- tidak ada kelompok kontrol.
- diberikan pretest sampai empat kali.untuk melihat kelompok telah stabil dan konsisten sebelum dapat diberi perlakuan.

b)           Control group design
Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random
Adapun ciri-cirinya :
- ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
- subjek penelitian diambil tidak secara acak dari populasi tetapi diambil seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara alami.














BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
v  Peneitian  experiment adalah  penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.
v  Adapun karakteristikpenelitian expeimen adalah :
1.    Manipulasi
2.    Pengendalian
3.    Pengamatan
v Langkah-lankah experiment adalah :
o    Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. 
o    Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. 
o    Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,
o    Memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. 
o    Membuat rencana penelitian
o    Melaksanakan eksperimen.
o    Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
o    Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan. 
o    Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. 
o    Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan.
v   Adapun jenis desain experiment adalah :
a.    Pra-experimental design
b.    True experimental design
c.    Quasi experimental design.











Daftar pustaka

Suryabrata sumardi, METODOLOGI PENELITIAN, ,  rajawali press.

jakarta, 1998Margono S. METODOLOGI PENELITIAN ILMIAH, Rineka cipta jakarta, 2004.






No comments:

Post a Comment