Senang
sekali akhirnya “libido” menulisku bangkit lagi setelah terangsang oleh rasa
rindu untuk menulis diatas keyboard yang
selalu setia menjadi lantai dansa jemariku. Pada sesi ini penulis akan
memancing majinasi
anda untuk merenung tentang tahnik-tehnik belajar yang mungkin saja telah menjadi ritual anda dalam belajar selama ini.
anda untuk merenung tentang tahnik-tehnik belajar yang mungkin saja telah menjadi ritual anda dalam belajar selama ini.
Menurut
defenisi penulis dalam buku yang belum terbit,,, hehehe.. Belajar adalah suatu
usaha untuk mengetahui sesuatu yang belum anda ketahui. Ketika anda sudah
berikhtiar untuk mengetahui sesuatu yang masih “tanda Tanya” dibenak anda, maka
itu berarti anda belajar. Nah, pada sisi proses belajar inilah yang akan
penulis share kepada pembaca yang
budiman.
Tanpa
basa-basi, mari kita bedah 4 tehnik belajar pada judul diatas..
a.
Belajar ala
Televisi rusak
Tehnik
belajar ini adalah suatu tehnik belajar yang dianalogikan seperti TV rusak.
Biasanya ketika Televisi kita dirumah tiba-tiba kabur, biasanya kita pukul TV
tersebut dengan maksud agar TV itu normal kembali. Awalnya kita pukul TV
tersebut dengan pukulan pelan, dan biasanya itu ampuh untuk menormalkan TV
kembali. Tapi lama-kelamaan TV tersebut kabur lagi, dan kita pukul lagi, kabur
lagi, dipukul lagi, kabur lagi, dipukul lagi, dan begitu seterusnya bahkan
dengan pukulan yang semakin keras. Walhasil, cepat atau lambat TV tersebut akan
semakin rusak dan tidak mempan pukulan lagi.
Sama
halnya dengan belajar, banyak siswa/mahasiswa yang belajar tanpa mempertimbangkan jadwal
istirahat otaknya. Terlebih ketika Ujian, banyak Siswa/mahasiswa yang belajar
semalaman untuk ujian. Sampai-sampai harus mengkonsumsi kopi agar tidak ngantuk.
Walhasil, tingkat konsentrasi terganggu dengan cafein yang terkandung dalam
kopi, belum lagi anemia yang justru
akan mengganggu kesehatannya saat ujian.
b.
Belajar ala
kadarnya
Tehnik
belajar ini juga termasuk nominasi terpopuler dikalangan pelajar. Tehnik
belajar ala kadarnya adalah tehnik belajar santai tak terkendali. Siswa yang
mengaplikasikan tehnik ini cenderung tidak serius dalam belajar. Misalnya
ketika ujian, ia hanya mempelajari beberapa bagian saja, selebihnya ia
mengandalkan “pelampung” sebagai senjatanya.
Belajar ko’ pake pelampung,
di laut kaleeee………
c. Belajar ala manang/ambil
semua.
Frase ala manang
adalah frase yang berasal dari bahasa bugis yang berarti “ambil semua”.
Tehnik belajar ini adalah tehnik belajar yang terlalu berrrrrrrrrlebihan. Why?
Karena pelajar yang menggunakan tehnik ala manang adalah pelajar yang ingin
mempelajari semuuuuuua ilmu, mulai dari ilmu IPA, IPS, Matematika, filsafat,
bahkan Ilmu hitampun ingin ia kuasai. Dan pada kenyataannya, memang banyak
pelajar khususnya mahasiswa yang demikian. Pada dasarnya kita memang dianjurkan
untuk belajar banyak hal, namun dalam mempelajarinya kita butuh manajemen yang
cerdas dan cermat, serta memilih pelajaran yang kita prioritaskan. Akan fatal
akibatnya jika kita belajar tanpa prioritas, bias jadi stress alias gila.
d. Belajar ala Kredit bank
Siapa bilang kredit itu hanya bagi orang-orang yang
tidak mampu. Buktinya sistem kredit dalam belajar sangat dianjurkan kepada
semua lapisan pelajar, tanpa pandang miskin-kayanya, jelek-gantengnya, maupun
bondeng-kurusnya. Tehnik ini adalah tehnik dimana seorang pelajar tidak hanya
peras otak untuk belajar ketika menjelang ujian, namun belajarnya jauh-jauh
hari sebelum ujian dengan menggunakan cara belajar sedikit demi sedikit. Dan
inilah tehnik yang paling sehat, efektif dan efisien.
Sebagai
kata penutup,,,, tentukan tehnik belajarmu.. tapi ingat tehnik yang kamu ilih
harus sehat, efektif, dan efisien…………!!!
No comments:
Post a Comment