Friday, 15 June 2012

Tehnik-tehnik belajar


Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Assalamu alikum wr.wb…
Senang sekali akhirnya “libido” menulisku bangkit lagi setelah terangsang oleh rasa rindu untuk menulis diatas  keyboard yang selalu setia menjadi lantai dansa jemariku. Pada sesi ini penulis akan memancing majinasi
anda untuk merenung tentang tahnik-tehnik belajar yang mungkin saja telah menjadi ritual anda dalam belajar selama ini.
Menurut defenisi penulis dalam buku yang belum terbit,,, hehehe.. Belajar adalah suatu usaha untuk mengetahui sesuatu yang belum anda ketahui. Ketika anda sudah berikhtiar untuk mengetahui sesuatu yang masih “tanda Tanya” dibenak anda, maka itu berarti anda belajar. Nah, pada sisi proses belajar inilah yang akan penulis share kepada pembaca yang budiman.
Tanpa basa-basi, mari kita bedah 4 tehnik belajar pada judul diatas..
a.       Belajar ala Televisi rusak
Tehnik belajar ini adalah suatu tehnik belajar yang dianalogikan seperti TV rusak. Biasanya ketika Televisi kita dirumah tiba-tiba kabur, biasanya kita pukul TV tersebut dengan maksud agar TV itu normal kembali. Awalnya kita pukul TV tersebut dengan pukulan pelan, dan biasanya itu ampuh untuk menormalkan TV kembali. Tapi lama-kelamaan TV tersebut kabur lagi, dan kita pukul lagi, kabur lagi, dipukul lagi, kabur lagi, dipukul lagi, dan begitu seterusnya bahkan dengan pukulan yang semakin keras. Walhasil, cepat atau lambat TV tersebut akan semakin rusak dan tidak mempan pukulan lagi.
Sama halnya  dengan belajar,  banyak siswa/mahasiswa yang  belajar tanpa mempertimbangkan jadwal istirahat otaknya. Terlebih ketika Ujian, banyak Siswa/mahasiswa yang belajar semalaman untuk ujian. Sampai-sampai harus mengkonsumsi kopi agar tidak ngantuk. Walhasil, tingkat konsentrasi terganggu dengan cafein yang terkandung dalam kopi, belum lagi anemia yang justru akan mengganggu kesehatannya saat ujian.

b.      Belajar ala kadarnya
Tehnik belajar ini juga termasuk nominasi terpopuler dikalangan pelajar. Tehnik belajar ala kadarnya adalah tehnik belajar santai tak terkendali. Siswa yang mengaplikasikan tehnik ini cenderung tidak serius dalam belajar. Misalnya ketika ujian, ia hanya mempelajari beberapa bagian saja, selebihnya ia mengandalkan “pelampung” sebagai senjatanya.
Belajar ko’ pake pelampung, di laut kaleeee………




c.       Belajar ala manang/ambil semua.
Frase ala manang adalah frase yang berasal dari bahasa bugis yang berarti “ambil semua”. Tehnik belajar ini adalah tehnik belajar yang terlalu berrrrrrrrrlebihan. Why? Karena pelajar yang menggunakan tehnik ala manang adalah pelajar yang ingin mempelajari semuuuuuua ilmu, mulai dari ilmu IPA, IPS, Matematika, filsafat, bahkan Ilmu hitampun ingin ia kuasai. Dan pada kenyataannya, memang banyak pelajar khususnya mahasiswa yang demikian. Pada dasarnya kita memang dianjurkan untuk belajar banyak hal, namun dalam mempelajarinya kita butuh manajemen yang cerdas dan cermat, serta memilih pelajaran yang kita prioritaskan. Akan fatal akibatnya jika kita belajar tanpa prioritas, bias jadi stress alias gila.

d.      Belajar ala Kredit bank
Siapa bilang kredit itu hanya bagi orang-orang yang tidak mampu. Buktinya sistem kredit dalam belajar sangat dianjurkan kepada semua lapisan pelajar, tanpa pandang miskin-kayanya, jelek-gantengnya, maupun bondeng-kurusnya. Tehnik ini adalah tehnik dimana seorang pelajar tidak hanya peras otak untuk belajar ketika menjelang ujian, namun belajarnya jauh-jauh hari sebelum ujian dengan menggunakan cara belajar sedikit demi sedikit. Dan inilah tehnik yang paling sehat, efektif dan efisien.
Sebagai kata penutup,,,, tentukan tehnik belajarmu.. tapi ingat tehnik yang kamu ilih harus sehat, efektif, dan efisien…………!!!

  

No comments:

Post a Comment

Friday, 15 June 2012

Tehnik-tehnik belajar


Oleh : Heriadi, S.Pd.I
 
Assalamu alikum wr.wb…
Senang sekali akhirnya “libido” menulisku bangkit lagi setelah terangsang oleh rasa rindu untuk menulis diatas  keyboard yang selalu setia menjadi lantai dansa jemariku. Pada sesi ini penulis akan memancing majinasi
anda untuk merenung tentang tahnik-tehnik belajar yang mungkin saja telah menjadi ritual anda dalam belajar selama ini.
Menurut defenisi penulis dalam buku yang belum terbit,,, hehehe.. Belajar adalah suatu usaha untuk mengetahui sesuatu yang belum anda ketahui. Ketika anda sudah berikhtiar untuk mengetahui sesuatu yang masih “tanda Tanya” dibenak anda, maka itu berarti anda belajar. Nah, pada sisi proses belajar inilah yang akan penulis share kepada pembaca yang budiman.
Tanpa basa-basi, mari kita bedah 4 tehnik belajar pada judul diatas..
a.       Belajar ala Televisi rusak
Tehnik belajar ini adalah suatu tehnik belajar yang dianalogikan seperti TV rusak. Biasanya ketika Televisi kita dirumah tiba-tiba kabur, biasanya kita pukul TV tersebut dengan maksud agar TV itu normal kembali. Awalnya kita pukul TV tersebut dengan pukulan pelan, dan biasanya itu ampuh untuk menormalkan TV kembali. Tapi lama-kelamaan TV tersebut kabur lagi, dan kita pukul lagi, kabur lagi, dipukul lagi, kabur lagi, dipukul lagi, dan begitu seterusnya bahkan dengan pukulan yang semakin keras. Walhasil, cepat atau lambat TV tersebut akan semakin rusak dan tidak mempan pukulan lagi.
Sama halnya  dengan belajar,  banyak siswa/mahasiswa yang  belajar tanpa mempertimbangkan jadwal istirahat otaknya. Terlebih ketika Ujian, banyak Siswa/mahasiswa yang belajar semalaman untuk ujian. Sampai-sampai harus mengkonsumsi kopi agar tidak ngantuk. Walhasil, tingkat konsentrasi terganggu dengan cafein yang terkandung dalam kopi, belum lagi anemia yang justru akan mengganggu kesehatannya saat ujian.

b.      Belajar ala kadarnya
Tehnik belajar ini juga termasuk nominasi terpopuler dikalangan pelajar. Tehnik belajar ala kadarnya adalah tehnik belajar santai tak terkendali. Siswa yang mengaplikasikan tehnik ini cenderung tidak serius dalam belajar. Misalnya ketika ujian, ia hanya mempelajari beberapa bagian saja, selebihnya ia mengandalkan “pelampung” sebagai senjatanya.
Belajar ko’ pake pelampung, di laut kaleeee………




c.       Belajar ala manang/ambil semua.
Frase ala manang adalah frase yang berasal dari bahasa bugis yang berarti “ambil semua”. Tehnik belajar ini adalah tehnik belajar yang terlalu berrrrrrrrrlebihan. Why? Karena pelajar yang menggunakan tehnik ala manang adalah pelajar yang ingin mempelajari semuuuuuua ilmu, mulai dari ilmu IPA, IPS, Matematika, filsafat, bahkan Ilmu hitampun ingin ia kuasai. Dan pada kenyataannya, memang banyak pelajar khususnya mahasiswa yang demikian. Pada dasarnya kita memang dianjurkan untuk belajar banyak hal, namun dalam mempelajarinya kita butuh manajemen yang cerdas dan cermat, serta memilih pelajaran yang kita prioritaskan. Akan fatal akibatnya jika kita belajar tanpa prioritas, bias jadi stress alias gila.

d.      Belajar ala Kredit bank
Siapa bilang kredit itu hanya bagi orang-orang yang tidak mampu. Buktinya sistem kredit dalam belajar sangat dianjurkan kepada semua lapisan pelajar, tanpa pandang miskin-kayanya, jelek-gantengnya, maupun bondeng-kurusnya. Tehnik ini adalah tehnik dimana seorang pelajar tidak hanya peras otak untuk belajar ketika menjelang ujian, namun belajarnya jauh-jauh hari sebelum ujian dengan menggunakan cara belajar sedikit demi sedikit. Dan inilah tehnik yang paling sehat, efektif dan efisien.
Sebagai kata penutup,,,, tentukan tehnik belajarmu.. tapi ingat tehnik yang kamu ilih harus sehat, efektif, dan efisien…………!!!

  

No comments:

Post a Comment